Sebelum mulai,
Selamat Hari Raya Idul Fitri 2019
Setelah bulan Ramadhan berakhir, tiba saatnya hari raya Idul Fitri. Masih dalam suasana hangat hari raya, kali ini akan membahas sekilas pembuatan ilustrasi ucapan untuk hari raya Idul Fitri.
Seperti di video timlapse sebelumnya, berikut bahan-bahan ramuan untuk membuat ilustrasi ini:
Wokeh... silahkan dicari dulu bahan ramuannya dari websitenya masing-masing, kalau belum ada. Semuanya open source dan gratis.
Langkah Pertama
Bahan racikan Inkscape digodog setengah matang sampai aplikasinya terbuka. Karena saya sudah memiliki beberapa template untuk beberapa projek di Inkscape, jadi waktu membuka menu File - New From Template, akan muncul beberapa template untuk file baru yang sudah pernah disimpan sebelumnya sebagai template di Inkscape. Disini dipilih template untuk membuat banner di LinkedIn. Inkscape akan langsung membuat beberapa layer yang biasa saya gunakan, beserta grid plus ukuran standar untuk banner di LinkedIn.
Langkah Kedua
Campurkan bahan ramuan nomor 2 sebelum mulai proses selanjutnya, SimpleScreenRecorder, agar apa yang dibuat dengan Inkscape bisa terekam. Selain SimpleScreenRecorder ada banyak alternatif lain diluar sana dari yang gratis sampai berbayar. Tinggal disesuaikan dengan selera dan kantong Anda saja.
Langkah Ketiga
Jangan lupa tambahkan 1/2 sendok makan Keymon. Rasanya yang sedikit pedas bisa membuat mata tetap menatap dengan mantap, sehingga bisa terlihat tombol apa saja yang dipencet sewaktu mencicipi Inkscape... walaupun nantinya divideo ini akan percepat 30x sih.
Langkah Keempat
Masukan sketsa gambar, jika ada, dengan cara drag-n-drop dari files / folder kedalam Inkscape. Disini bisa pilih menggunakan link image, agar file Inkscape ini tidak terlalu besar. Tapi jika gambar sketsa ingin di embed didalam file, pilih embed image. Atur sesuai selera.
Langkah Kelima
Disinilah kita mulai untuk memasak secara perlahan semua bahan-bahan tadi agar bisa menjadi ramuan mujarab untuk meringankan beban di hati... kecuali kalau putus dengan pacar ya.
Dilangkah kelima ini kita bisa bereksperimen waktu menggodog semua bahan tadi, mulai dengan membuat objek satu persatu hingga menjadi suatu kumpulan objek yang menjadi sebuah ilustrasi.
Mulai menggunakan bezier tool, untuk membuat objek dengan cara mengikuti gambar dari sketsa yang sudah di import sebelumnya. Bisa jua menggunakan primitive objects yang disediaka oleh Inkscape, seperti rectangle atau ellipse, kemudian memodifikasi dari objek primitif tadi.
Untuk membuat objek yang tumpang tindih, tapi tetap memiliki bentuk yang sama dengan objek dibawahnya, gunakan boolean tool. Disini banyak menggunakan boolean tool seperti union, intersection, difference, dan lainnya. Ini dia contohnya:
Ada satu fitur yang hilang dari Inkscape dari versi lama, yaitu rounded corner. Walaupun ada extension untuk rounded corner, tapi masih ada keterbatasan dan sepertinya belum ada update versi lebih baru (CMIIW). Karenanya, mari kita membuat rounded corner secara manual dan ... semi otomatis.
Untuk cara manual, yaitu dengan menggunakan objek tambahan lingkaran dengan radius yang sama, dan diposisikan di titik dimana bagian siku yang ingin di buat melengkung (rounded corner). Berikut cuplikannya cara manual:
Cara semi otomatis... dengan cara Path - Dynamic Offset. Gunakan Dynamic Offset pada objek, kemudian geser titik kontrolnya sedikit keluar dari objek, sampai bentuk lengkungan yang diinginkan, kemudian convert objek tersebut dengan cara klik menu Path - Object to Path. Kemudian bisa dikecilkan objeknya dengan scale tool, atau kembali menggunakan offset path tool. Ini contohnya:
Disini ada saya juga menggunakan path effect - pattern along path, untuk membuat objek berkelok-kelok sesuai dengan path yang mengontrol objek tersebut. Selama objek tersebut masih belum di konversi menjadi path, saat diduplicate efek pattern along path akan tetap ada di objek hasil duplicate. Jika sudah sesuai dengan selera, objek dengan path effect - pattern along path tadi bisa diconvert menjadi path agar hasil efeknya permanen.
Berikut cuplikannya:
Untuk pewarnaan, disini banyak menggunakan radial gradient untuk memberikan kesan timbul pada tiap lapisan objek. Awalnya ingin menggunakan filter inner shadow, tetapi kemudian ingat kalau banyak objek menggunakan filter, maka Inkscape saya akan mulai mendidih sehingga bisa jadi basi hasil ramuannya. Disamping itu, Inkscape juga mulai kurang responsif dengan banyaknya filter yang digunakan.
Dengan radial gradient sebenarnya juga membuat Inkscape mulai mendidih sih, tetapi yang menjadi salah satu pertimbangan kenapa akhirnya menggunakan radial gradient adalah kemudahan dalam mengontrol dan mengubah warna dan posisi gradasinya langsung di viewport (?) dibandingkan harus membuka tab filter.
Selanjutnya tinggal diteruskan membuat ramuan sesuai dengan sketsa yang ada. Sketsa disini fungsinya sebagai guidance dalam membuat ilustrasi vektor ini, jadi tidak harus terlalu pakem mengikuti sketsa tersebut. Begitu ilustrasi vektor ini sudah mulai menampakan objeknya secara komprehensif, bisa dilakukan grouping objek-objeknya untuk memudahkan dalam mengelola objek-objek tersebut nantinya, karena yakinlah pasti akan banyak objek berceceran di kanvas Inkscape ini dan akan sedikit sulit jika ingin mengubah posisi atau mengubah ukuran nantinya. So, sejak awal saya suka menempatkan objek yang ada di Inkscape sesuai dengan layer yang digunakan. Sekali lagi, ini bisa disesuaikan menurut selera masing-masing.
Oke, langkah terakhir...
Touch up! Agar secara keseluruah objek-objek ini tidak semuanya saling selfie dan menonjolkan diri masing-masing, disini ditambahkan layer khusus dimana kumpulan objek (group of objects) yang sudah membentuk suatu gambar, akan saya duplicate, kemudia di ungroup, dan di union path supaya menjadi satu objek yg mirip dengan objek asalnya. Sedikit warna gradasi untuk melunakan warna dasar dari objek aslinya yang saling tumpang tindih, sehingga secara keseluruhan warnanya akan lebih soft dan membaur dengan warna background, memberikan kesan objek tersebut lebih jauh dari objek lainnya, dan mengurangi fokus ke objek tersebut.
Objek dimana ingin menjadi pusat perhatian, hanya dikurangi sedikit opacity dari objek gradasi di atasnya yang tumpang tindih. Sedikit membingungkan? Silahkan lihat video timelapsenya dibawah ini:
Sebagai topping tambahan, disini ditambahkan vector assets dari library sendiri berupa kumpulan ilustrasi vektor orang dengan berbagai gaya.
Bahan penutup untuk mengikat semua ramuan sehingga menjadi ilustrasi vector ini adalah dua tetes Elementary Juno, dimana ilustrasi vector dengan Inkscape ini berhasil menjadi suatu ramuan mujarab pendingin hati.
Bahan ramuan lain, Shotcut, digunakan setelah ramuan dasar ini jadi. Dengan Shotcut ini ramuan yg setengah matang ini, di percepat 30x - karena durasi total videonya sekitar 15jam 💪 ... dan tdak ada yang mau nonton video membosankan 15jam ini di youtube.
Hasil akhir... setelah berbagai pertimbangan akhirnya dibikin menjadi square, dengan target utama di instagram. Sedikit modif dan akhirnya jadi square.
Akhirnya setelah 3 jam membuat tulisan ini, ramuan ilustrasi vektor untuk Hari Raya Lebaran Idul Fitri menggunakan Inkscape ini matang juga.
Semoga ramuan ini mujarab untuk menyambung silaturahim dan pendingin hati.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 2019
Mohon Maaf Lahir & Batin.
Setelah bulan Ramadhan berakhir, tiba saatnya hari raya Idul Fitri. Masih dalam suasana hangat hari raya, kali ini akan membahas sekilas pembuatan ilustrasi ucapan untuk hari raya Idul Fitri.
Seperti di video timlapse sebelumnya, berikut bahan-bahan ramuan untuk membuat ilustrasi ini:
- Inkscape - sebagai program untuk membuat grafik berbasis vektor
- SimpleScreenRecorder- untuk merekam proses pembuatan ilustrasinya di monitor
- Keymon - untuk menampilkan tombol-tombol keyboard dan mouse yang aktif
- Shotcut - untuk editing hasil video yang sudah direkam oleh SimpleScreenRecorder
- dan terakhir... Elementary Juno sebagai OS utama untuk membuat ilustrasi & disain lainnya.
Wokeh... silahkan dicari dulu bahan ramuannya dari websitenya masing-masing, kalau belum ada. Semuanya open source dan gratis.
Langkah Pertama
Bahan racikan Inkscape digodog setengah matang sampai aplikasinya terbuka. Karena saya sudah memiliki beberapa template untuk beberapa projek di Inkscape, jadi waktu membuka menu File - New From Template, akan muncul beberapa template untuk file baru yang sudah pernah disimpan sebelumnya sebagai template di Inkscape. Disini dipilih template untuk membuat banner di LinkedIn. Inkscape akan langsung membuat beberapa layer yang biasa saya gunakan, beserta grid plus ukuran standar untuk banner di LinkedIn.
Langkah Kedua
Campurkan bahan ramuan nomor 2 sebelum mulai proses selanjutnya, SimpleScreenRecorder, agar apa yang dibuat dengan Inkscape bisa terekam. Selain SimpleScreenRecorder ada banyak alternatif lain diluar sana dari yang gratis sampai berbayar. Tinggal disesuaikan dengan selera dan kantong Anda saja.
Langkah Ketiga
Jangan lupa tambahkan 1/2 sendok makan Keymon. Rasanya yang sedikit pedas bisa membuat mata tetap menatap dengan mantap, sehingga bisa terlihat tombol apa saja yang dipencet sewaktu mencicipi Inkscape... walaupun nantinya divideo ini akan percepat 30x sih.
Langkah Keempat
Masukan sketsa gambar, jika ada, dengan cara drag-n-drop dari files / folder kedalam Inkscape. Disini bisa pilih menggunakan link image, agar file Inkscape ini tidak terlalu besar. Tapi jika gambar sketsa ingin di embed didalam file, pilih embed image. Atur sesuai selera.
Langkah Kelima
Disinilah kita mulai untuk memasak secara perlahan semua bahan-bahan tadi agar bisa menjadi ramuan mujarab untuk meringankan beban di hati... kecuali kalau putus dengan pacar ya.
Dilangkah kelima ini kita bisa bereksperimen waktu menggodog semua bahan tadi, mulai dengan membuat objek satu persatu hingga menjadi suatu kumpulan objek yang menjadi sebuah ilustrasi.
Mulai menggunakan bezier tool, untuk membuat objek dengan cara mengikuti gambar dari sketsa yang sudah di import sebelumnya. Bisa jua menggunakan primitive objects yang disediaka oleh Inkscape, seperti rectangle atau ellipse, kemudian memodifikasi dari objek primitif tadi.
Untuk membuat objek yang tumpang tindih, tapi tetap memiliki bentuk yang sama dengan objek dibawahnya, gunakan boolean tool. Disini banyak menggunakan boolean tool seperti union, intersection, difference, dan lainnya. Ini dia contohnya:
Ada satu fitur yang hilang dari Inkscape dari versi lama, yaitu rounded corner. Walaupun ada extension untuk rounded corner, tapi masih ada keterbatasan dan sepertinya belum ada update versi lebih baru (CMIIW). Karenanya, mari kita membuat rounded corner secara manual dan ... semi otomatis.
Untuk cara manual, yaitu dengan menggunakan objek tambahan lingkaran dengan radius yang sama, dan diposisikan di titik dimana bagian siku yang ingin di buat melengkung (rounded corner). Berikut cuplikannya cara manual:
Cara semi otomatis... dengan cara Path - Dynamic Offset. Gunakan Dynamic Offset pada objek, kemudian geser titik kontrolnya sedikit keluar dari objek, sampai bentuk lengkungan yang diinginkan, kemudian convert objek tersebut dengan cara klik menu Path - Object to Path. Kemudian bisa dikecilkan objeknya dengan scale tool, atau kembali menggunakan offset path tool. Ini contohnya:
Disini ada saya juga menggunakan path effect - pattern along path, untuk membuat objek berkelok-kelok sesuai dengan path yang mengontrol objek tersebut. Selama objek tersebut masih belum di konversi menjadi path, saat diduplicate efek pattern along path akan tetap ada di objek hasil duplicate. Jika sudah sesuai dengan selera, objek dengan path effect - pattern along path tadi bisa diconvert menjadi path agar hasil efeknya permanen.
Berikut cuplikannya:
Untuk pewarnaan, disini banyak menggunakan radial gradient untuk memberikan kesan timbul pada tiap lapisan objek. Awalnya ingin menggunakan filter inner shadow, tetapi kemudian ingat kalau banyak objek menggunakan filter, maka Inkscape saya akan mulai mendidih sehingga bisa jadi basi hasil ramuannya. Disamping itu, Inkscape juga mulai kurang responsif dengan banyaknya filter yang digunakan.
Dengan radial gradient sebenarnya juga membuat Inkscape mulai mendidih sih, tetapi yang menjadi salah satu pertimbangan kenapa akhirnya menggunakan radial gradient adalah kemudahan dalam mengontrol dan mengubah warna dan posisi gradasinya langsung di viewport (?) dibandingkan harus membuka tab filter.
Selanjutnya tinggal diteruskan membuat ramuan sesuai dengan sketsa yang ada. Sketsa disini fungsinya sebagai guidance dalam membuat ilustrasi vektor ini, jadi tidak harus terlalu pakem mengikuti sketsa tersebut. Begitu ilustrasi vektor ini sudah mulai menampakan objeknya secara komprehensif, bisa dilakukan grouping objek-objeknya untuk memudahkan dalam mengelola objek-objek tersebut nantinya, karena yakinlah pasti akan banyak objek berceceran di kanvas Inkscape ini dan akan sedikit sulit jika ingin mengubah posisi atau mengubah ukuran nantinya. So, sejak awal saya suka menempatkan objek yang ada di Inkscape sesuai dengan layer yang digunakan. Sekali lagi, ini bisa disesuaikan menurut selera masing-masing.
Oke, langkah terakhir...
Touch up! Agar secara keseluruah objek-objek ini tidak semuanya saling selfie dan menonjolkan diri masing-masing, disini ditambahkan layer khusus dimana kumpulan objek (group of objects) yang sudah membentuk suatu gambar, akan saya duplicate, kemudia di ungroup, dan di union path supaya menjadi satu objek yg mirip dengan objek asalnya. Sedikit warna gradasi untuk melunakan warna dasar dari objek aslinya yang saling tumpang tindih, sehingga secara keseluruhan warnanya akan lebih soft dan membaur dengan warna background, memberikan kesan objek tersebut lebih jauh dari objek lainnya, dan mengurangi fokus ke objek tersebut.
Objek dimana ingin menjadi pusat perhatian, hanya dikurangi sedikit opacity dari objek gradasi di atasnya yang tumpang tindih. Sedikit membingungkan? Silahkan lihat video timelapsenya dibawah ini:
Sebagai topping tambahan, disini ditambahkan vector assets dari library sendiri berupa kumpulan ilustrasi vektor orang dengan berbagai gaya.
Bahan penutup untuk mengikat semua ramuan sehingga menjadi ilustrasi vector ini adalah dua tetes Elementary Juno, dimana ilustrasi vector dengan Inkscape ini berhasil menjadi suatu ramuan mujarab pendingin hati.
Bahan ramuan lain, Shotcut, digunakan setelah ramuan dasar ini jadi. Dengan Shotcut ini ramuan yg setengah matang ini, di percepat 30x - karena durasi total videonya sekitar 15jam 💪 ... dan tdak ada yang mau nonton video membosankan 15jam ini di youtube.
Hasil akhir... setelah berbagai pertimbangan akhirnya dibikin menjadi square, dengan target utama di instagram. Sedikit modif dan akhirnya jadi square.
Akhirnya setelah 3 jam membuat tulisan ini, ramuan ilustrasi vektor untuk Hari Raya Lebaran Idul Fitri menggunakan Inkscape ini matang juga.
Semoga ramuan ini mujarab untuk menyambung silaturahim dan pendingin hati.
Komentar
Posting Komentar
Monggo komennya